Arsitektur Suku Dani
Masyarakat suku dani hidupnya berkelompok membentuk satu kesatuan keluarga yang kompak. kekompakan tersebut juga menjadi simbol kebersamaan dan persatuan mereka. Apabila ada diantara anggota mereka yang sakit maka akan dirasakan oleh anggota keluarga lainnya. kekompakan mereka tercermin dalam pola tata ruang tempat tinggalnya yang terdiri dari beberapa massa bangunan yang berkumpul dalam satu kawasan Pemukiman yang kompak.
Konsep dasar arsitektur tradisional masyarakat suku dani berupa lingkungan pemukiman yang terdiri dari satu pemukiman tersebut Sederhana untuk persekutuan hidup bersama dalam satu silimo. secara geografis, Letak suatu silimo adalah dalam suatu wilayah o-ukul {kampung}. Jumlah orang yang hidup dalam satu silimo dapat diperkirakan sekitar 10 sampai 60 bahkan mungkin lebih orang. ini bisa berasal dari satu atau beberapa eak aburi
Atau Yang belum organizer kehidupan bersama Masyarakat sebagai satu patrilineage yang berdiam bersama dalam satu Kompleks Pemukiman yang disebut silimo. Dalam komunikasi silimo prinsip interaksi sosial lebih bermain dalam kehidupan bersama masyarakat Balim,untuk hidup dalam saling menyokong secara timbal balik, Segala aktivitas hidup dijalani, dialami, dikembangkan dan dirasakan secara bersama-sama silimo merupakan pengungkapan hidup bersama dalam seluruh nilai-nilai dihayati, di jalan, dan dirasakan bersama. Video dikelilingi oleh pagar berupa kayu yang di cincang dan yang diikat menjadi pagar Pagar tersebut berfungsi sebagai border pelindung dari berbagai ancaman, baik fisik seperti binatang buas, serangan musuhl dan lain sebagainyal serta seperti Makhluk-makhluk gaib yang jahat Silimo secara sederhana dapat diartikan sebagai kampung atau Pemukiman yang didalamnya terdiri dari beberapa rumah atau bangunan sebagai fasilitas penunjang. Contoh satu unit pemukiman silimo dapat dilihat dalam pengaturan tata letak dan bentuk rumah tradisional masyarakat Tani di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua.
pengartian honai dan ebeai
Arsitektur tradisional masyarakat suku dani tercermin pada pola aktivitas penghuninya. kaum laki-laki dan perempuan menjadi subjek dalam arsitektur rumahnya. terutama kaum perempuan mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali aktivitas sehari-hari kaum perempuan pada masyarakat suku dani meliputi: aktivitas di ebeai,hunilah, lanekenmah,himpirikama, Perempuan tinggal dan tidur di ebeai bersama anak laki laki yang kecil, kalao perempuan wajip diturnya di ebeai dan menyiapkan sarapan untuk keluarga di dapur hunila, setelah itu perempuan memberi makan kepada ternak di kandang atau tempat bermainnya lanekenma/ wam dawula, kemudian berangkat ke kebun himpirikama, untuk menanam ubi atau sayur dan bekerja lalu pada sore hari ibu memetik daun ubi dan menggali ubi sebagian untuk memasak bagi para keluarga dan sebagian lagi diberi ke binatang peliharaan. Itulah gambaran pola aktivitas kaum perempuan suku dani dan menjadi siklus dalam budaya harian mereka.
Ruma Untuk kaum laki-laki disebut honai atau pilamo honai berasal dari kata hun artinya pria dewasa, dan ai artinya rumah. dengan demikian, honai artinya rumah bagi pria dewasa. Di waktu siang atau malam hari bagi kaum laki-laki tinggalnya di honai. mereka bercerita sambil menunggu hidangan yang lagi disiapkan dari kaum perempuan di hunila.Dalam sistem kehidupan masyarakat Dani bagi kaum laki-laki mengerjakan pekerjaan kaum laki-laki seperti mencari kayu bakar, bekerja kebun, membuat pagar dll. Masyarakat suku dani kaum laki-laki hanya bisa tidur dan tinggal selebihnya di honai laki-laki walaupun ke dapur atau hunila tetapi tidak melakukan aktivitas di dapur yang disebut hunila.
Fungsi dan organisasi ruang
Organisasi Rumah honai pada masyarakat suku dani terlihat sederhana, karena tidak banyak ruang. di dalam rumah honai tidak ada pembagian kamar. Walaupun demikian, terdapat batas teritorial {privasi} yang menunjukkan kepemilikan dan fungsi yang harus diketahui oleh penghuni rumah tapi tidak semua hanya salah satu dua orang yang tahu. Di dalam rumah honai terdapat loteng henaipo untuk tidur. loteng tidak hanya untuk tidur tetapi juga untuk menyembunyikan benda-benda berharga.
Berikut ini beberapa perlengkapan yang ada di dalam rumah honai yaitu:
tungku api. Pada bagian tengah honai di buat tungku api untuk menghangatkan badan di waktu dingin atau malam hari, sekaligus sebagai tempat untuk memasak atau membakar ubi .
Lasona, berfungsi sebagai firman Allah yang dibuat menyerupai para-para sehingga tidak menyentuh tanah.
alang-alang, berfungsi sebagai alas yang ditaruh untuk menutupi las honai dan juga berfungsi untuk menahan uap dari bawah tanah hingga tidak menembus ke atas. malam-malam ini juga ditaruh di atas loteng menghangatkan badan ketika tidur dan menyanyi asap dari bawah ketika membuat api di bawah. Perlengkapan selain perlengkapan yang telah disebutkan di atas ada pula perlengkapan yang ditaruh misalnya tempat gantung harmonika, tempat menaruh daging, alang-alang untuk alas tempat tidur, tempatkan tumpah, musuh, dan alat kerja, tempat, seperti bulu ayam, kasuari dan lain-lain.
3. Bentuk dan fungsi atap
Rumah honai pada masyarakat suku dani sangat unik, terutama pada bentuk atapnya. honai memiliki bentuk atap bulat dan kerucut bentuk anak ini berfungsi untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak mengenai dinding ketika hujan turun, atap honai tersebut dari susunan lingkaran-lingkaran besar yang terbuat dari kayu buah sedang yang dibakar di tanah dan diikat menjadi satu di bagian atas sehingga membentuk dome. empat kayu buah juga diikat Paling atas dan vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian. penutup atap terbuat dari jerami yang diikat Diluar Dome. lapisan jerami yang tebal bentuk atap Dome tujuan untuk menghangatkan ruang di malam hari atau dingin hari. teknik bercocok digunakan untuk daerah yang beriklim dingin. karena jerami ringan dan lentur memudahkan Suku Dani membuat atap serta jerami mampu mengimbangi goncangan gempa.
fungsi atap rumah honai terdiri dari 2 fungsi yaitu:
fungsi sosial sebagai ruang berlindung bagi aktivitas bersama.
fungsi ritual sebagai simbol lingkaran alam semesta dan kosmologi leluhurnya.
4. sturuktur dan kontruksi
Honai terdiri dari dua lantai, yaitu:
lantai satu atau lantai dasar digunakan sebagai tempat bersantai di sekeliling area api.
lantai dua lantai atas rumah panggung yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang-barang berharga serta area untuk istirahat atau tidur.
lantai rumah honai dialasi rumput atau jerami yang diganti secara berkala sesuai dengan kondisinya, kalau sudah rusak atau kotor Baru diganti. Rumah honai memiliki struktur dan konstruksi disusun berdasarkan tiga komponen yang secara umum sama seperti pada rumah-rumah tradisional i lain yaitu:
struktur bawah yaitu struktur dasar yang berfungsi sebagai struktur utama yang memikul beban di atasnya, terdiri dari pondasi.
struktur tenga yaitu struktur di atas Pondasi yang berfungsi menyalurkan beban secara vertikal dari atas ke bawah mulai pondasi, terdiri dari dinding, dan rangka dinding.
struktur atas yaitu struktur yang posisinya paling atas, di atas rangka dinding yang berfungsi sebagai penutup ruang-ruang dalam pada rumah untuk melindungi Penghuninya terdiri,dari atap, dan rangka atap. ketiga komponen struktur ini menjadi satu kesatuan yang utuh karena saling berkaitan satu sama lain.
Struktur dan konstruksi honai pada bagian bawah terdiri dari pondasi, susunan tiang dan sistem ikatan, serta konstruksi lantai. rumah honai terdiri dari dua lantai, lantai pertama dari atas biasanya digunakan untuk tidur, lantai bawah atau dasar digunakan sebagai tempat beraktivitas atau bercerita, bersantai dan lain-lain. Rumah Hunain sengaja dibuat kecil dan sempit dan juga tidak memakai jendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin. Selain itu di tengah-tengah rumah honai ada tempat Kebakaran api yang juga berfungsi sebagai penghangat. tinggi total rumah honai permukaan lantai dasar sampai dengan ke ujung bubungan atap nya sekitar 2,5 meter, sehingga melihat tidak terlalu tinggi. tersebut berhubungan dengan filosofisnya ,yaitu keindahan hati sikap sederhana masyarakat suku dani tidak sombong {tinggi hati} . mereka berprinsip di hadapan Tuhan semua sama, tidak ada yang tinggi dan tidak ada. yang dasar dan lantai atas pada rumah ini dihubungkan dengan tangga yang terbuat dari kayu cincangan. Filipina sebagai penyangga yang sangat kuat untuk menahan rumah honai merupakan struktur utama rumah honai yang mampu menahan dan sebagai Pian tumpuan untuk menyalurkan beban beban struktur ke bawah.
referensi: - pengantar pemahaman arsitekture suryanto M.T.
- swansono.M.F. [1991]
- Nilai nilai hidup masyarakat hubulah di lembah balim